Dalam kategori yang dibuat oleh akademisi Bill Nicholls, film ini dengan mudah masuk ke dalam kotak “dokumenter observasional”, yaitu ketika kamera memainkan peran melakukan observasi “tanpa intervensi” apapun ke dalam sebuah peristiwa yang memang terjadi seperti itu pada saat direkam (sering diistilahkan sebagai “peristiwa pro-filmic). Maka kisah terurai seiring dengan peristiwa dan dialog yang ada dalam film, tanpa penjelasan apapun, sampai kita bisa menangkap apa sesungguhnya yang terjadi di dalam film itu. Film seperti ini memang seperti kerja etnografi yang mencoba masuk ke dalam sebuah segmen masyarakat untuk menggali cerita lewat peristiwa-peristiwa sehari-hari.
Nicholas Philbert membawa kita ke sebuah desa di Prancis pada saat musim dingin, mengikuti seorang guru bernama M. Lopez mengajar di beberapa kelas, mulai dari kelas anak-anak usia TK hingga anak-anak pra remaja. Tanpa keterangan apapun kita dibawa menikmati kisah anak-anak ini belajar, mencoba untuk menyelesaikan persoalan-persoalan kecil seperti pertengkaran, hingga membersihkan tangan mereka yang kotor. Taka da drama dalam pengertian konvensional, tak perlu struktur yang bertujuan menciptakan ketegangan.
Tanpa sentimentalisasi, film ini membiarkan anak-anak ini tampil sebagai anak-anak, membuat saya rela tak berjaga dan tak berekspektasi. Ini adalah pengalaman menonton yang menyenangkan, amat menyenangkan.